Kehidupan di sekolah dipenuhi dengan berbagai momen penting: upacara bendera, ujian semester, class meeting, hingga kelulusan. Namun di sekolah Katolik, ada serangkaian momen lain yang memberikan makna dan kedalaman spiritual yang khas—momen-momen liturgis. Ini bukanlah sekadar interupsi dari jadwal akademik, melainkan puncak-puncak perayaan iman yang menjadi jantung dari seluruh proses pendidikan, mengubah kalender sekolah menjadi sebuah perjalanan rohani.

Makna Ekaristi Sekolah: Sumber dan Puncak Kehidupan Komunitas Perayaan Ekaristi atau Misa yang diadakan secara rutin (misalnya sebulan sekali atau pada hari raya tertentu) adalah momen terpenting dalam kehidupan sekolah Katolik. Di sini, seluruh komunitas—siswa, guru, staf, bahkan perwakilan orang tua—berkumpul bersama di sekitar altar Tuhan. Misa sekolah mengajarkan banyak hal:

  • Kebersamaan: Siswa dari berbagai tingkatan kelas duduk berdampingan sebagai satu keluarga besar.
  • Pelayanan: Siswa dilibatkan secara aktif sebagai petugas liturgi (lektor, misdinar, pemazmur, paduan suara). Ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan semangat pelayanan.
  • Syukur: Ekaristi adalah ucapan syukur agung, membiasakan siswa untuk selalu bersyukur atas segala berkat yang diterima.

Makna Rekoleksi dan Retret: Waktu untuk “Menepi” dan Menemukan Diri Di tengah padatnya aktivitas belajar, sekolah Katolik secara sengaja menyediakan waktu bagi siswa untuk “menepi”—menjauh sejenak dari rutinitas untuk melakukan refleksi.

  • Rekoleksi: Biasanya diadakan dalam waktu yang lebih singkat (beberapa jam atau setengah hari) dengan tema tertentu, membantu siswa merenungkan aspek kehidupan mereka, misalnya tentang persahabatan atau tujuan hidup.
  • Retret: Berlangsung lebih lama (biasanya 2-3 hari), seringkali di luar sekolah. Ini adalah kesempatan emas bagi siswa untuk pendalaman iman yang intensif, pembinaan karakter, dan penguatan ikatan sebagai satu angkatan.

Momen-momen hening ini sangat krusial untuk kesehatan mental dan spiritual, memberikan kekuatan batin bagi siswa.

Makna Perayaan Hari Raya Wajib dan Pesta Santo/Santa Pelindung Dengan merayakan hari-hari raya Gereja (seperti Natal, Paskah, Kenaikan Isa Almasih, Maria Diangkat ke Surga) dan pesta santo/santa pelindung sekolah, siswa diajak untuk merasakan denyut kehidupan Gereja Universal. Mereka belajar tentang kekayaan tradisi, teladan para kudus, dan makna di balik setiap perayaan. Ini menghubungkan iman pribadi mereka dengan iman seluruh Gereja di dunia.

Makna Ibadat Tobat: Belajar tentang Kerendahan Hati dan Pengampunan Menjelang Natal atau Paskah, sekolah sering mengadakan Ibadat Tobat bersama yang dilanjutkan dengan penerimaan Sakramen Pengakuan Dosa. Momen ini mengajarkan nilai yang sangat fundamental: kerendahan hati untuk mengakui kesalahan, dan keindahan dari pengampunan Tuhan serta sesama. Ini membantu menciptakan komunitas sekolah yang lebih damai dan saling memaafkan.

Penutup Momen-momen liturgis di sekolah Katolik bukanlah sekadar formalitas atau kewajiban. Ia adalah kesempatan-kesempatan berharga di mana iman dihidupi, dirayakan, dan diperdalam bersama-sama. Melalui Ekaristi, retret, dan berbagai perayaan lainnya, siswa tidak hanya belajar tentang Tuhan, tetapi juga mengalami kehadiran-Nya secara nyata dalam komunitas. Inilah yang menjadikan pendidikan di sekolah Katolik sebuah pengalaman yang utuh, menyuburkan akal budi sekaligus jiwa.

Kontak

Cerita Kasih 

Oleh Yayasan DuaBelas Cahaya Kasih

No HP: 081904104102

Email: admin@ceritakasih.net

Web: CeritaKasih.net