Sekolah Katolik tidak hanya mencetak siswa yang cerdas, tetapi juga pemimpin yang melayani. Dalam semangat Kristiani, kepemimpinan bukan soal kuasa, tetapi tanggung jawab untuk melayani sesama dengan rendah hati. Oleh karena itu, banyak sekolah Katolik di Yogyakarta membina siswa dalam kepemimpinan yang berakar pada nilai-nilai Injil — melalui OSIS dan kelompok rohani Katolik.


Kepemimpinan dalam Semangat Injil

Berbeda dengan model kepemimpinan yang menonjolkan otoritas, sekolah Katolik mengedepankan kepemimpinan sebagai panggilan untuk melayani. Model ini mengacu pada Yesus sendiri — yang “datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani”.

Siswa diajak untuk:

  • Mengutamakan kesejahteraan teman dan komunitas

  • Menjadi teladan dalam karakter dan semangat pelayanan

  • Peka terhadap keadilan, kejujuran, dan kasih dalam setiap pengambilan keputusan

Peran OSIS dan Kelompok Rohani Katolik

OSIS Sekolah Katolik:

  • Mengorganisir kegiatan sosial seperti donor darah, kerja bakti, dan open house sekolah

  • Membuat program peduli lingkungan dan kampanye kesehatan

  • Mewujudkan nilai pelayanan dalam kepemimpinan praktis sehari-hari

Kelompok Rohani Katolik:

  • Menjadi ujung tombak kegiatan kerohanian: misa sekolah, doa Rosario, rekoleksi, dan adorasi

  • Mendampingi teman seiman melalui diskusi dan pelayanan kecil

  • Terlibat dalam pelayanan di luar sekolah (panti asuhan, paroki, dll)

Keduanya saling bersinergi, memperluas makna kepemimpinan dari sekadar jabatan menjadi pengaruh positif bagi sesama.


Kisah Nyata

Di SMA Katolik Stella Maris, OSIS bekerja sama dengan kelompok rohani Katolik menyelenggarakan “Minggu Kepemimpinan Pelayan”. Selama seminggu, setiap pengurus OSIS dan rohani melakukan satu bentuk pelayanan kecil setiap hari: menyambut siswa di gerbang, membantu membersihkan toilet, atau menemani siswa baru beradaptasi.

“Kami belajar bahwa memimpin tidak harus tegas-tegasan. Tapi dimulai dari melayani dengan tulus,”
Elisa, Ketua OSIS


Hasil dan Dampak

  • Kepemimpinan yang bernilai etis dan spiritual

  • Budaya sekolah yang lebih solider dan peduli

  • Siswa siap menjadi pemimpin di masyarakat dengan karakter Kristiani


Kesimpulan

Membentuk pemimpin masa depan bukan sekadar memberikan jabatan, tapi membina hati yang siap melayani. Sekolah Katolik melalui OSIS dan kelompok rohani Katolik membentuk pemuda-pemudi yang bukan hanya mampu mengatur, tapi juga berani melayani dalam kasih.

Kontak

Cerita Kasih 

Oleh Yayasan DuaBelas Cahaya Kasih

No HP: 081904104102

Email: admin@ceritakasih.net

Web: CeritaKasih.net