Di setiap sekolah, kalender akademik menjadi penanda utama berjalannya waktu—awal tahun ajaran, ujian tengah semester, libur panjang. Namun di sekolah Katolik Yogyakarta, ada sebuah kalender lain yang berjalan beriringan, memberikan warna, makna, dan ritme yang lebih dalam bagi seluruh komunitas sekolah: Kalender Tahun Liturgi Gereja. Ini adalah sebuah siklus waktu yang tidak hanya menandai tanggal, tetapi juga membentuk jiwa, menumbuhkan iman, dan menjadikan seluruh tahun ajaran sebagai sebuah perjalanan rohani yang utuh.
Lebih dari Sekadar Tanggal Merah
Tahun Liturgi adalah cara Gereja untuk menghayati kembali seluruh misteri kehidupan Yesus Kristus dalam siklus satu tahun. Bagi siswa di sekolah Katolik, ini berarti iman tidak hanya dipelajari, tetapi juga dirayakan dan dihidupi sesuai musimnya.
Masa Adven: Penantian dalam Harapan Saat dunia luar mulai disibukkan dengan kemeriahan akhir tahun, komunitas sekolah diajak masuk ke dalam suasana Adven yang hening dan penuh harapan. Lingkaran korona Adven dengan empat lilinnya menjadi pusat perhatian di aula atau sudut-sudut kelas. Setiap minggu, satu lilin tambahan dinyalakan dalam ibadat singkat, mengingatkan siswa akan penantian akan kedatangan Sang Juru Selamat. Masa ini diisi dengan kegiatan reflektif seperti rekoleksi Adven dan Aksi Adven Nasional (AAN), di mana siswa diajak untuk berbagi dan beramal sebagai wujud nyata persiapan hati.
Masa Natal: Sukacita yang Memancar Setelah masa penantian, sukacita Natal meledak dalam berbagai perayaan. Sekolah dihiasi dengan ornamen, gua Natal, dan pesan-pesan damai. Perayaan Natal bersama, yang seringkali diisi dengan drama kelahiran Yesus, paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu Natal, dan acara berbagi kasih, menjadi puncak kegembiraan. Siswa belajar bahwa inti Natal adalah sukacita karena Allah beserta kita (Emanuel).
Masa Prapaskah: Refleksi dan Pertobatan Memasuki Masa Prapaskah, atmosfer sekolah berubah menjadi lebih reflektif. Ini adalah masa “retret agung” selama 40 hari. Kegiatan seperti Ibadat Jalan Salib yang diadakan setiap hari Jumat menjadi momen kuat untuk merenungkan sengsara Kristus. Sekolah juga menggalakkan gerakan puasa dan pantang, serta Aksi Puasa Pembangunan (APP), di mana siswa diajak untuk berkorban dan menyalurkan solidaritas mereka kepada sesama yang membutuhkan. Ini adalah latihan rohani yang sangat efektif untuk menumbuhkan empati dan disiplin diri.
Masa Paskah: Kemenangan dan Hidup Baru Paskah adalah puncak dari seluruh Tahun Liturgi. Sukacita kebangkitan Kristus dirayakan dengan meriah. Setelah Pekan Suci, sekolah akan mengadakan perayaan Paskah bersama, yang seringkali diisi dengan permainan mencari telur Paskah yang penuh makna, serta kegiatan-kegiatan lain yang melambangkan kehidupan baru dan kemenangan atas dosa.
Masa Biasa: Menghidupi Iman dalam Keseharian Di luar masa-masa khusus tersebut, ada Masa Biasa. Ini bukanlah masa yang “kosong”, melainkan masa di mana siswa diajak untuk menghidupi dan mendalami ajaran Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah waktu untuk bertumbuh dalam kekudusan melalui tindakan-tindakan sederhana yang dilandasi oleh iman.
Penutup Dengan mengikuti jejak waktu Gereja, sekolah Katolik di Yogyakarta mengubah kalender akademik menjadi sebuah perjalanan iman. Setiap musim liturgi memberikan kesempatan baru untuk belajar, berefleksi, merayakan, dan bertumbuh. Ritme ini menjadikan iman bukan lagi sekadar pengetahuan, melainkan sebuah pengalaman hidup yang dinamis dan menyentuh seluruh aspek kehidupan siswa.
Cerita Kasih
Oleh Yayasan DuaBelas Cahaya Kasih
No HP: 081904104102
Email: admin@ceritakasih.net
Web: CeritaKasih.net