Cerita Kasih adalah suatu gerakan Yayasan Duabelas Cahaya Kasih (Y12) yang berkomitmen untuk mendukung dan memajukan sekolah-sekolah berbasis pendidikan Katolik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan semangat kepedulian terhadap pendidikan, yayasan ini berusaha menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas serta mendorong tersebarnya informasi, value dan aktivitas mitra kepada masyarakat sehingga meningkatkan daya tarik sekolah-sekolah mitranya di tengah tantangan zaman.
Melalui berbagai program dan inisiatif, Y12 Cerita Kasih berperan aktif dalam membangun dan memperkuat ekosistem pendidikan Katolik agar tetap relevan dan kompetitif di era digital.
Bibit Unggul Sejak Dini: Mengapa Pengenalan…
Anak-anak usia dini adalah penjelajah alami. Dengan rasa ingin tahu yang tak terbatas, mereka menyentuh…
STEM untuk Semua: Membangun Ekosistem…
Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) adalah motor penggerak inovasi dan kemajuan global…
Gagal Itu Guru Terbaik: Memahami Peran Krusial…
Dalam budaya yang seringkali terobsesi dengan kesuksesan instan dan kesempurnaan, kata “gagal” seringkali dihindari…
Inovasi Bertanggung Jawab: Menanamkan Etika dan Nilai…
Kemajuan pesat dalam Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) telah membawa transformasi luar…
Filia adalah seorang gadis kecil yang pernah bersekolah di TK Indriyasana III Mlati. Kini, ia telah tumbuh dewasa dan menetap di Tangerang. Ia bekerja di bagian Research and Development di salah satu perusahaan manufaktur pangan. Meskipun telah jauh dari Melati, kenangan masa kecilnya di TK Indriyasana III tetap hidup dalam ingatan. Bahkan, bukan hanya dirinya, tetapi juga kakak dan adiknya turut mengenyam pendidikan di tempat yang sama. “Sepercaya itu Papa dan Mama menyekolahkan ketiga anaknya di TK ini,” ujarnya sambil tersenyum.
Salah satu momen yang paling ia ingat terjadi saat kegiatan kerja bakti di halaman sekolah. Sapu milik seorang teman laki-laki secara tidak sengaja mengenai matanya. Ia menangis seketika. Namun, sebelum tangisnya membesar, Bu Sapti, sang guru, sudah berada di sisinya. Dengan suara lembut dan pelukan hangat, beliau berkata, “Tidak apa-apa, Sayang. Nanti juga sembuh.”
Bukan rasa sakit yang paling membekas dalam ingatan Filia, melainkan rasa aman dari perhatian seorang guru yang tulus. Momen sederhana itu mengajarkannya tentang kasih sayang, ketulusan, dan bagaimana memaafkan. Ia tetap berteman dengan anak yang tanpa sengaja melukainya. Dari situlah, ia mulai memahami pentingnya bersosialisasi sebuah pelajaran awal yang menjadi bekal berharga dalam kehidupannya hingga kini.
TK Indriyasana III bukan sekadar sekolah pertama baginya, melainkan tempat awal yang memperkenalkannya pada dunia di luar rumah. Ia belajar berinteraksi dengan teman sebaya, membaca, menulis, dan berhitung merupakan kemampuan dasar yang sangat berguna untuk menapaki jenjang pendidikan berikutnya. “Guru-gurunya luar biasa sabar dalam membimbing kami. Saya sangat bersyukur pernah menjadi bagian dari sekolah ini,” ujarnya dengan penuh rasa terima kasih.
Dengan penuh kebanggaan, ia menyampaikan pesan dan harapan: “Sesmoga TK Indriyasana III semakin maju, semakin sukses, dan semoga jumlah muridnya terus bertambah, serta tetap eksis di Warak ini. Untuk adik-adik di sekitar Melati atau dimana pun berada, serta para tante dan om, jangan ragu untuk menyekolahkan anak-anaknya di TK Indriyasana III. Pendidikan di sini sangat baik, pendidikan agamanya juga berkualitas,guru-gurunya ramah dan peduli, serta lingkungan pertemanannya menyenangkan. Jangan lupa daftar,
Cerita Kasih
Oleh Yayasan DuaBelas Cahaya Kasih
No HP: 081904104102
Email: admin@ceritakasih.net
Web: CeritaKasih.net